Sentani – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Jayapura bersama PT. Imari Nourriture Indonesia selaku Vendor Bidang komsumsi PON XX 2021, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Hotel Suni Garden Like Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Kamis (19/08).

Penandatangan dilakukan antara Dirut PDAM Jayapura, Entis Sutisna dan Founder PT Imari Nourriture Indonesia, Imam Wahyudi, yang disaksikan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw selaku pemilik perusahaan PDAM Jayapura.

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw SE,. M.Si mengungkapkan, penandatanganan MoU tersebut adalah untuk sukses ekonomi, untuk pemanfaatan produk lokal dalam perhelatan PON XX Papua 2021.

“Terimakasih untuk Pak Dirut PDAM Jayapura beserta jajaran yang membuat inovasi untuk terciptanya produk ini, dan terimakasi kepada Dirut PT Imari Nourriture Indonesia, yang berkenan untuk memanfaatkan produk lokal ini,” ujarnya.

Dikatakan, pemanfaatan produk lokal untuk iven olahraga level nasional empat tahunan tersebut patut diapresiasi, apalagi air minum kemasan Robongholo berasal dari Kabupaten Jayapura yang dikelola oleh PDAM Jayapura dengan sumber airnya berasal dari Pegunungan Cycloop.

“Dampaknya akan memberikan kontribusi bagi PAD untuk masyarakat Kabupaten Jayapura,” kata Mathius.

Ditempat yang sama, Dirut PDAM Jayapura, Entis Sutisna mengungkapkan, dijadikannya Air Minum Kemasan Robongholo sebagai minuman resmi PON XX Papua 2021 adalah merupakan satu kebanggaan.

“Dan bila dilihat jumlah pemesanan angkanya sangat luar biasa, sehingga PDAM akan melakukan penambahan jam operasional ataupun penambahan karyawan,” kata Entis.

Sementara itu, Imam Wahyudi mengungkapkan bahwa penandatangan MoU tersebut sebagai komitmen perusahaan yang dipimpinnya untuk memaksimalkan pemanfaatan produk lokal dari tanah Papua.

“Saya yakin standar Robongholo sudah memiliki kualitas cukup baik sehingga kami memberanikan diri menjalin kerjasama dengan PDAM,” katanya

Ia mengemukakan bahwa pihaknya telah melakukan survey dan menganalisis produk Robongholo, dan hasilnya bisa disetarakan dengan produk nasional yang lain.(dsb/Golan)