Surat terbuka tokoh muslim pegunungan Papua terkait Cawagub

Bismillahirrahmanirrahim,
Syaloom,
Assalamualaikum Wr-Wb,
Kepada Yth. Bapak Gubernur Provinsi Papua, semoga sehat selalu dalam menjalan Tugas.

Saya, H. Abdul Kahar Yelipele. Selaku tokoh Agama Muslim Papua Gunung, ijinkan saya turut menyampaikan pendapat perihal dinamika pemerintahan di Provinsi Papua saat ini.

Yakni perihal pengusulan calon wakil gubernur (Cawagub) pengganti almarhum Kelemen Tinal, yang mangkat karena sakit. Almarhum Klemen Tinal merupakan sosok senior terbaik di Partai Golkar.

Dimana hasil rapat musyawarah dan mufakat para pimpinan Partai Koalisi (Golkar ) untuk menggantikan Almarhum Klemen Tinal atau mengisi kekosongan kursi wakil gubernur, dengan mengusulkan dua nama terbaik.

Dua nama terbaik itu merupakan tokoh yang sangat ideal dan amanah, tegas, berjiwa besar, nasionalisme yang tinggi, serta berwawasan nusantara yaitu
Jhon Tabo dan Paulus Waterpauw.

Komjen Pol Paulus Waterpauw yang sering disebut Kaka Besar, pernah menjabat Kapolda di Papua selama dua kali, dan pernah menjabat Kapolda Sumatra Utara dan Kapolda Papua satu periode, serta kini menjabat sebagai Kabaintelkam Polri.

Kami, sebagai Tokoh Agama dan rakyat Papua sangat berharap, Paulus Waterpauw bisa iembali memimpin di tanah Papua sebagai Wakil Gubernur Provinsi Papua untuk mendampingi Gubernur Papua Lukas Enembe.

Agar manajemen dalam sistem birokrasi pemerintahan Provinsi Papua dapat berjalan lancar, kondusif dan efektif. Meski ada yang berpendapat bahwa Paulus Waterpauw adalah bukan kader Partai Golkar. Hal ini dinilai sebagai pendapat yang keliru.

Sebab pengusulan Cawagub adalah hak penuh dari partai Koalisi (Golkar) soal masalah kader atau bukan kader adalah hak Parpol Koalisi (Golkar), yang jelas pengusulan nama calon Wagub setelah musyawarah dan mufakat para partai Koalisi Golkar, kita sama-sama yakin dan percaya bahwa Partai Koalisi (Golkar) sangat tidak mungkin mengusulkan orang yang dianggap salah/orang tidak mampu, pasti sdh dipikirkan secara matang untuk memimpin Papua kedepannya.

Sesuai mekanisme pengusulan partai koalisi (Golkar) tidak salah. Pandangan saya, kalau jika mengusulkan dari nama-nama cawagub dari pegunungan maka, bisa jadi memicu konflik. Papua tetap suasana tidak nyaman, apa lagi nengusulkan dari Partai Demokrat.

Masa Gubernur Lukas Enembe dari Partai Demokrat kok, Wakil Gubernur dari Partai Demokrat. Juga, seakan-akan dunia sudah kiamat. Apa lagi sesama orang Papua dari pegunungan yang mengusulkan cawagub, yang bisa terjadi semua jabatan di Papua, diisi oleh orang gunung. Saling tidak suka antara orang Papua gunung dan Papua pantai, akan terjadi.

Kita dadi pantai dan gunung, semua satu rumpun yang sama, warnah kulit yang sama, tidak perlu membeda-bedakan antara Papua gunung dan Papua pantai, kita semua adalah bersaudara sama-sama OAP. Mari kita bersama-sama bangun Papua yang aman, damai.

Semoga berjalan lancar dan aman.
Salam damai, salam sehat,

Oleh: H. Abdul Kahar Yelipele

Tokoh muslim Papua Pegunungan.

Tinggalkan komentar