Jayapura – Polemik kursi Wakil Gubernur (Wagub) yang masih diperdebatkan hingga kini, mendapatkan tanggapan tegas dari Hiron Hubi, salah satu senior Partai Golkar Provinsi Papua.
Hiron Hubi menegaskan bahwa yang akan menentukan sosok atau figur yang tepat untuk mengisi jabatan kursi wakil gubernur (wagub) Provinsi Papua adalah pimpinan partai tingkat pusat.
“Sehingga hal ini harus dipahami bersama bahwa nama-nama yang diusulkan seharusnya mendapat persetujuan dari pimpinan partai di tingkat pusat atau DPP di masing-masing partai koalisi, bukan dari Papua,” kata Hiron Hubi saat berada di Kota Jayapura, Kamis (26/08).
Kata dia, nama-nama yang diusulkan pun, harus dari Partai Golkar sebagai pemilik kursi jabatan Wagub yang ditinggalkan oleh Almarhum Klemen Tinal, bukan dari partai lainnya sehingga seharusnya koalisi partai memahami hal ini dengan baik, bukan sebaliknya.
“Apa yang disampaikan beberapa hari lalu, soal dua nama yang santer disebutkan, itu tidak mewakili Golkar. Kami tentunya bersikap tegas terkait proses di tim koalisi yang lalu, karena secara jelas bahwa kami, Partai Golkar dirugikan,” katanya.
Sebagai kader yang memiliki loyalitas dan dedikasi, lanjut Hiron, koalisi harus bersikap bijaksana dan mempertimbangkan hal tersebut bahwa kursi yang diperebutkan adalah milik Golkar. Hal ini sebenarnya yang harus dipahami dan dimengerti secara seksama, dimana etika berpolitik harus dikedepankan.
“Kami merasa dizolimi dengan apa yang disampaikan soal nama-nama itu. Kami sangat sepakat dengan Ketua Partai Golkar Pegunungan Bintang Pieter Kalakmabin bahwa kursi wagub Papua milik Golkar,” tegasnya.
Hiron mengingatkan bahwa dalam komitmen politik pada pemilihan gubernur lalu, pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal (Lukmen) diusung oleh dua partai utama yakni Demokrat dan Golkar, sesuai jabatan yang disepakati.
Sementara partai lainnya sebagai pendukung dan simpatisan terhadap dua partai utama yang mengusung pasangan Lukmen untuk memenangkan pemilihan gubernur periode 2018-2023.
“Jadi, saya mau tegaskan bahwa kursi Wagub Papua itu milik Golkar, bukan partai lainnya. Tolong ini dipahami,” katanya dengan nada tegas.(Man)
