Kelompok Teroris Bersenjata ( KTB ) Membunuh Zuster Gabriella Meilani, Seorang Anak Dari Kampung Besum, Genyem, Kabupaten Jayapura : Bagaimana Sikap Pemda Papua ?
Sebagai anak keturunan Ondoafi di kampung Besum, Tanah Nimboran, Papua, saya merasa sedih dan ikut berdukacita yang mendalam atas kematian tragis Zuster Ella. Kematianya di tangan kelompok teroris bersenjata ( KTB ) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua ini, tidak bisa diterima dan dibenarkan.
Sudah banyak tenaga medis / kesehatan dibunuh oleh KTB di wilayah konflik seperti Intan Jaya, Wamena, Nduga, Puncak Jaya, dan Peg. Bintang yang terakhir ini. Pemerintah daerah Papua tidak boleh diam. Pemda harus bersikap. Kalau Pemda diam, akan dianggap memihak para pelaku kejahatan ini.
Pemda Papua harus segera bersikap menghadapi perilaku KTB ini. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Gubernur Papua dan elit politik Papua, memiliki hubungan kekerabatan dan ikatan emosional dengan beberapa KTB Papua. Kadang KTB bertindak anarkis di lapangan karena atas perintah pejabat dan elit politik Papua.
Pembunuhan sadis terhadap warga kampung kami Zuster Ella ini harus menjadi korban terakhir tenaga kesehatan di Papua. Meskipun kita belum tahu nasib Ronald Sokoy karena masih dalam pencarian. Harapan kami, Pemda Papua, dalam hal ini Gubernur Papua dan elit politik Papua, harus satu suara menolak cara – cara kekerasan dan pembunuhan sadis dalam mencapai tujuan dan kepentingan.
Zuster Ella sudah pergi dari tengah – tengah kami warga kampung Besum. Dia pergi karena rasa cinta dan kasihnya yang besar untuk suku Ngalum, suku Hubula, suku Lani, dan suku Yali, yang bermukim di Peg. Bintang, Papua. Darah tubuhnya yang tercurah di tanah milik suku Ngalum, akan menjadi benih bagi perubahan pelayanan kesehatan di daerah ini.
Selamat jalan anak Gabriella ” Ella ” Meilani, Ibu dan Ayahmu di kampung Besum, Genyem pasti sangat terpukul dengan kepergianmu yang sangat tragis dan menyedihkan. Kami hanya bisa berdoa agar kedua orang tuamu kuat dan tabah melewati cobaan hidup yang berat ini.
Kami juga akan terus memastikan bahwa pengorbanamu untuk masyarakat suku Ngalum di Pegunungan Bintang, Papua tidak akan perna sia – sia. Anak Ella menjadi inspirasi buat kami untuk tidak boleh menyerah dan lelah mencintai Papua dan membangun tanah Papua dengan ketulusan dan rasa cinta.
Marinus Yaung
Akademisi Universitas Cenderawasih
