Jayapura – Gubernur Papua yang diwakili Staf ahli bidang Pengembangan Masyarakat Adat dan Budaya Provinsi Papua, Paskalis Netep turut hadir dalam pertemuan Advokasi dan Horizontal Learning (AHL) 2022.

Pertemuan tersebut berlangsung di salah satu Hotel di Kota Jayapura pada Kamis, 17 Mei 2022.

Paskalis juga sekaligus membuka pertemuan yang dihadiri beberapa kepala daerah di Provinsi Papua. 

Paskalis mengatakan masalah buang air besar di Papua sampai saat ini masih menjadi masalah serius.

“Cakupan sanitasi di Provinsi Papua masih 40,3 persen dan akses air minum layak yang telah tercapai 62,73 persen,” jelasnya.

Melalui pertemuan ini, besar harapan adanya gebarakan untuk mengurangi praktik buang air besar sembarangan di Papua.

Menurutnya, stop BABS mampu mewujudkan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang ditargetkan.

“Tidak hanya menghilangkan kebiasaan buang air besar sembarangan, tapi juga praktek kebersihan tangan, penanganan air minum dan makanan, pengelolaan limba padat dan cair semua itu masuk dalam sanitasi total berbasis masyarakat atau STBM,” katanya.

Sementara itu, Syarif Fasha berharap dari pertemuan tersebut seluruh kepala dareah dapat berkomitmen mewujudkan Papua stop buang air besar sembarangan.  

“Sebagai Ketua umum AKKOPSI, kami berharap, semua kepala daerah di Indonesia, tidak saja di Provinsi Papua ini, dapat mengikuti jejak para pelopor pembangunan sanitasi yang berkumpul di Jayapura saat ini, dengan menyatakan komitmen untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang masyarakatnya terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan,” ujarnya. (Rafiq)