SENTANINEWS.ID – Warsa – Babinsa Posramil 1708-02/BU-Warsa Sertu Melkianus Nap dan Sertu Paulus Karuapi melaksanakan komunikasi sosial (komsos) dengan petani sekaligus membantu mengupas buah kelapa milik Bapak Nataniel Arfusau untuk dijadikan kopra, di Kampung Imbari, Distrik Warsa, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Selasa 08 November 2022.
Pada kesempatan tersebut, Sertu Nap dan Sertu Karuapi membantu mengupas kelapa di mana mulai proses pengambilan buah kelapa, dikumpul dan dilanjutkan dengan proses pengupasan sabut kelapa yang nantinya akan di jadikan kopra dan dijual.
Untuk buah kelapa sangat banyak di daerah binaan dikarenakan struktur geografis wilayah Distrik Warsa yang berada di pesisir laut yang subur sehingga sebagian besar penduduknya merupakan petani kopra.
Hasilnya panennya juga cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari warga binaannya, untuk harga kopra perkilo saat ini mencapai Rp 3.500,- perkilonya.
Disela-sela kegiatan tersebut, Sertu Paulus Karuapi mengatakan, sebagai Babinsa harus selalu dekat dengan warga, baik itu dalam berkomunikasi, bekerja sama dan saling membantu masyarakat, menjaga hubungan yang harmonis antara Babinsa dengan masyarakat di wilayah, yang berdampak pada Kamtibmas sehinga terwujudnya wilayah yang kondusif.
“Babinsa Selalu berada di tengah-tengah warga dan terlibat dalam setiap kegiatan kemasyarakatan, serta dapat membantu meringankan kesulitan warga di wilayah desa binaan merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai Babinsa dan tentunya kemanunggalan TNI di wilayah akan semakin solid,” ujar Babinsa.
Ia mengaku senang bisa terlibat langsung dalam proses pembuatan Kopra tersebut.
“Terlebih dalam suasana akrab seperti ini, selain itu bisa lebih dekat dengan warga, pengetahuan dan pengalaman bertambah dalam hal membuat Kopra yang baik dan benar,” tutup Babinsa.
“Berkebun kelapa ini sudah kami laksanakan sejak turun temurun, selain berkebun kelapa kami juga menanam buah pinang dan buah sirih sehingga hasil dari penjualannya dapat menambah penghasilan kami dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ungkap Bapk Arfusau”.
Untuk kendala saat ini, ungkap Arfusau adalah harga kopra yang sangat rendah sehingga para petani kopra berharap agar pemerintah daerah bisa memperhatikan harga kopra sehingga dapat mensejahterakan masyarakat selaku petani yang berpenghasilan kopra.
“Dengan adanya perhatian tersebut, kami masyarakat merasa diperhatikan dan ada tempat berkeluh kesah,” katanya.(Pendim 1708/BN)
