Awal Pasok, Papua Terima 800 Ton Beras Impor Thailand dan Vietnam

SENTANINEWS.ID -Jayapura- Bulog Papua dan Papua Barat pada minggu kedua Februari 2023 ini, untuk yang pertama kali menerima beras impor sebanyak 800 ton.

Wakil Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Dedi Apriliadi mengungkapkan, secara Total pihaknya akan menerima 8.250 ton beras impor premium tersebut dan akan didistribusikan ke sejumlah kantor cabang Bulog di Papua dan Papua Barat, seperti di Cabang Biak, Cabang Sorong, Cabang Manokwari, Cabang Jayapura, dan Kantor Cabang Pembantu Mimika.

Ditambahkan, untuk tahap pertama, Bulog sudah mendatangkan beras impor dari Vietnam sebanyak 800 ton, yang akan memenuhi kebutuhan beras di Jayapura, Manokwari dan Sorong.

“Bulog akan mendatangkan beras impor premium dari Vietnam dan Thailand, totalnya 8.250 ton. Tahap pertama sudah datang dari Vietnam, nanti akan di distribusikan ke Jayapura 450 ton, Manokwari 100 ton dan Sorong 250 ton. Beras impor ini nantu penggunaanya sama berstatus sebagai beras cadangan pemerintah, yang akan digunakan untuk kebutuhan ASN, TNI, Polri, program stabilisasi suplai dan harga pangan – SPHP, dan untuk cadangan dalam menghadapi bencana,” tutur Dedi Apriliadi, Selasa (21/02/ 2023).

Lebih lanjut dijelaskan, dengan datangnya beras impor berkualitas premium dari Vietnam dan Thailand sebanyak 8.250 ton, maka hal itu bisa memperkuat stok kebutuhan beras di Papua dan Papua Barat dengan total sebanyak 25.000 ton, yang jika dihitung, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi stok beras hingga 4 bulan depan.

“Jika semua sudah masuk, maka nanti stok beras bisa mencukupi hingga 4 bulan kedepan dengan estimasi penggunaan beras sekitar 6.100 ton per bulannya, sehingga secara otomatis, kebutuhan beras untuk menghadapi bulan suci Ramadhan di tahun 2023,” kata Dedi Apriliadi.

Ditambahkan, untuk pengaturan suplay tambahan beras impor dari Vietnam dan Thailand sebesar 8.250 ton itu, penyelenggaraan sudah mengatur pembagian, agar bisa merata sesuai dengan kebutuhan beras di masing-masing daerah, untuk Jayapura sebanyak 2.000 ton, Biak Numfor 1.500 ton, Manokwari 1.500 ton, Kabupaten Fakfak 750 ton, Sorong 2.000 ton dan Mimika 500 ton.

“Kita punya SOP, yaitu first in first out, selain itu kita juga akan mengalirkan dalam bentuk kemasan 5 Kg, dari Bulog kita sudah tetapkan standar harga Rp. 8.900,- per Kilogram, dan bisa dijual oleh tidak boleh melebihi harga eceran tertinggi, yaitu Rp. 10.250,- perKilogram,”lanjutnya. (*/Redaksi)

Tinggalkan komentar