SENTANINEWS.ID – Jayapura Kota – Inilah sejumlah pesan dan ajakan dari sejumlah tokoh di provinsi paling timur nusantara kepada para generasi muda Papua agar bisa sukses di masa yang akan datang.
Apalagi melihat Bumi Cenderawasih telah mendapat perhatian luar biasa pada jaman Jokowi, dimana telah diberikan pemekaran daerah otonom baru (DOB) di antaranya Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan dan Provinsi Papua Selatan yang dimekarkan dari provinsi induk, Papua. Lalu di Provinsi Papua Barat juga dimekarkan satu provinsi yakni Provinsi Papua Barat Daya.
Tentunya hal ini akan menyerap banyak lapangan pekerjaan baru di semua sektor atau bidang pekerjaan, sehingga generasi milenial Papua dituntut untuk mempersiapkan diri agar bisa mengisi semua posisi pekerjaan yang akan tersedia, dengan harapan sumber daya manusia harus ditingkatkan.
Melihat hal ini, salah satu staf pengajar di kampus tertua di tanah Papua, Universitas Cenderawasih (Uncen) angkat bicara, salah satunya Saneraro Wamaer. Mantan aktivis Uncen yang juga adalah Direktur Gerakan Pembaharuan (Gaharu) Papua Mandiri menilai kebijakan Pemerintah pusat tentang perubahan UU Otsus nomor 02 tahun 2021 dan kemudian tentang adanya kebijakan otonomi baru, “Maka saya sedang berpikir, bagaimana menggerakkan anak muda untuk mendesain program lebih mereka (anak mudanya). Bagaimana mempersiapkan anak mudanya yang berdampak lebih untuk mengisi pembangunan di provinsi yang ada di tanah Papua melalui kebijakan Pemerintah Pusat,” katanya.
Dengan adanya daerah pemekaran Papua Tengah, Selatan dan Pegunungan tetapi juga Provinsi Papua Barat Daya pemekaran dari Provinsi Papua Barat, kata Saneraro, tentunya hal ini membutuhkan ketersediaan SDM untuk mengisi ASN dan juga bidang pekerjaan lainnya. “SDM inikan sangat timpang sekali yang akan mengisi pembangunan baik di birokrasi tetapi juga di sektor-sektor swasta lainnya,” ujarnya.
“Saya berpesan kepada generasi muda terutama anak-anak muda yang hari ini akan melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi untuk pakai kesempatan yang ada sebaik mungkin, agar mengisi diri dengan ilmu pengetahuan, mengisi diri dengan hal-hal yang positif agar para generasi Papua hari ini yang akan menjadi pelaku-pelaku pembangunan di tanah Papua,” sambungnya.
Ungkap dia, hari ini di tanah Papua generasi mudanya disibukkan dengan hal-hal yang tidak produktif, hal-hal yang sifatnya semu. Padahal perkembangan kemajuan teknologi dan informasi hari ini sangat cepat, negara atau pemerintah juga sangat concern untuk di segala bidang dan kemajuannya. “Tetapi hari ini generasi muda di Papua masih disibukkan dengan hal-hal yang menurut saya tidak produktif. Untuk itu, saya menghimbau tapi juga menyampaikan kepada seluruh generasi muda anak Papua untuk mengisi diri dengan hal-hal yang positif, kemudian bisa berdampak bagi pribadi, masyarakat dan juga pembangunan tanah Papua yang lebih baik dan cepat kedepan,” ajaknya.
Hal berikut yang perlu diperhatikan bersama adalah yang sementara ini berjalan melalui kebijakan pemerintah baik otonomi khusus dan melalui kebijakan otonomi daerah sekarang dan lain-lain. Dimana semua ini tujuannya adalah untuk melakukan percepatan pembangunan yang substansialnya ada pada manusianya dan hal itu juga sangat penting dengan terciptanya situasi Kamtibmas yang kondusif.
“Kalau kita lihat misalkan didaerah pegunungan yang ada kasus dan konflik kelompok-kelompok bersenjata dimana masyarakat akan menjadi korban. Kita bayangkan hari ini ada beberapa generasi muda disana dari tingkat SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi nasib mereka dipertaruhkan. Kita bayangkan beberapa tahun kedepan semestinya ada ketersediaan sumber daya guna mewujudkan perubahan dan pembangunan untuk dapat dikerahkan disana justru situasi ini mengakibatkan mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan dan pasti orang lain yang akan datang kesana mengisi pembangunan di daerah mereka karena situasinya tidak menjamin mereka untuk bagaimana mempersiapkan diri dari sekarang,” katanya.
Untuk itu, sekali lagi Saneraro menghimbau kepada seluruh generasi muda yang ada di tanah Papua agar bersama-sama mendukung kebijakan Pemerintah Pusat melalui DOB. “Dengan adanya dukungan terhadap UU Otsus yang kemudian ada perubahan ini dan kita juga terus bersinergi menciptakan perubahan-perubahan atau lompatan-lompatan untuk kita bisa mengalami kemajuan. Pemerintah Pusat hari ini juga terus berupaya meningkatkan SDM Papua, sebagaimana kita lihat banyak hal yang dilakukan oleh pemerintahan masa kini. Sehingga mari kita ambil bagian dari pembangunan yang sedang berjalan demi kesejahteraan bersama,” ajaknya lagi.
Dukung Kamtibmas dan Sukseskan Pemilu
Sementara itu, Ondofolo Jackobus Fiobetauw, Wakil Ketua Dewan Adat Suku Sentani dan Ketua Peradilan Dewan Adat Sentani mengajak kepada segenap lapisan masyarakat untuk mendukung Kamtibmas yang aman dan kondusif serta sukseskan pemilu serentak yang tahapannya sedang berproses.
“Dengan melihat situasi di tanah Papua dan seluruh Indonesia pada umumnya sedang memasuki tahun-tahun politik oleh sebab itu saya menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Papua khususnya Kota dan Kabupaten Jayapura serta masyarakat adat Papua selalu untuk menjaga keamanan dan ketertiban agar kedamaian ini selalu terjaga,” ajaknya.
Hal ini, kata dia, tak terkecuali kepada anak muda Papua agar bersama-sama mendukung Kamtibmas yang kondusif dengan tidak terpengaruh ajakan provokasi yang bisa menyusahkan diri sendiri.
“Sekali lagi saya menghimbau kepada saudara-saudara, anak-anak, adik-adik untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban di dalam lingkungan kita, pergaulan dengan teman-teman dimanapun berada apalagi kita sedang memasuki tahun politik, memasuki tahun ajaran baru, Ospek dan kesibukan-kesibukan lain yang mengakomodir seluruh pemuda,” ujarnya.
“Jaga selalu keamanan dan ketertiban agar selalu terhindar dari hal-hal yang merugikan keluarga dan saudara kita, sebab Tuhan telah mewariskan kepada kita tanah yang luas dan kaya untuk selalu kita jaga, memelihara dan mengayomi seluruh makhluk hidup yang ada diatas tempat tinggal kita agar kita diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa dan berada di suasana yang damai,” tambahnya..
Takut Akan Tuhan
Sementara itu, pesan dari tokoh agama di tanah Papua kepada kaum milenial guna memberikan motivasi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, sebagaimana dikutip dari kitab Amsal 1 pasal 7 yakni “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan”.
Demikian pesan ini disampaikan oleh Pendeta MPA Maury S.Th selaku Ketua II Persatuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) serta Ketua PGPI di Provinsi Papua menyikapi perkembangan jaman dan pergaulan anak muda yang perlu dikontrol demi masa depan mereka.
“Kepada anak-anak dan adik-adik, pada bulan Juni-Juli tahun ini akan ada pendaftaran pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia yang akan masuk perguruan tinggi dan dimanapun kita mau sekolah jangan lupa Firman Tuhan Amsal 1 pasal 7 yakni Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, jadi mari kita takut akan Tuhan,” pesannya.
Selaku tokoh agama yang juga terlibat didalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) kurang lebih 15 tahun, Pdt Maury mengaku sangat bersyukur karena masih bisa menyampaikan pesan atau imbauan kepada generasi muda selaku penerus masa depan bangsa, agar tidak terjerumus kedalam pergaulan yang tidak positif.
“Takut akan Tuhan berarti akan mendapat hikmat kepintaran, kebolehan, skill, talenta, karunia dan kita pakai itu untuk penghormatan dan kemuliaan nama Tuhan untuk menolong banyak orang. Itu sebabnya adik-adik pelajar dan mahasiswa jangan terpengaruh dengan apapun yang akan membuat kita akhirnya kuliah tidak baik,” katanya.
“Jangan terpengaruh dengan cerita-cerita yang tidak jelas dan orang-orang yang tidak jelas namun terpengaruhlah apa kata Firman Tuhan. Sehingga itu bisa dijadikan pedoman hidup untuk meraih sukses di masa yang akan datang,” sambungnya.
Selain itu, Pdt Maury juga menghimbau kepada semua elemen masyarakat untuk menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif, dimana tanah Papua yang sudah terbagi enam propinsi. Dimana percepatan pembangunan akan berlangsung, sehingga dibutuhkan situasi yang aman dan nyaman.
“Kamtibmas itu bermula dari pribadi dan keluarga serta kelompok-kelompok karena kesejahteraan kota atau kabupaten dan propinsi adalah kesejahteraan kita juga sebagaimana Firman Tuhan. Sehingga mari kita dukung Kamtibmas yang aman dan kondusif,” ajaknya lagi.(*)
