ULMWP Akan Dicabut Status Observer di Forum MSG

Vanuatu membayar “Cost” politik terlalu mahal untuk suatu proses “United” semua faksi-faksi kelompok nasionalis Papua. Mensponsori lahirnya deklarasi Saralana bulan Desember 2014, dengan uang rakyat Vanuatu, adalah pengorbanan politik atas nama solidaritas melanesia yang bersejarah.

Namun semua pengorbanan politik Vanuatu untuk melihat terbentuknya United dikalangan faksi-faksi perjuangan politik Papua, harus berantakan ketika muncul konflik kepentingan internal dalam tubuh ULMWP tahun 2017.

Benny Wenda berbeda persepsinya dengan Oktovianus Mote. Oktovianus Mote disingkirkan dari ULMWP. Demikian pula Viktor Yeimo dianggap “anak baru kemarin sore” yang cari panggung politik di ULMWP. Padahal massa militan KNPB yang dikomandoi Viktor Yeimo, adalah “mesin penggerak “perjuangan politik dalam negeri.

Politik kesukuan menjadi malepataka ketika figur pemimpin kharismatik dan negarawan, tidak segera dimunculkan. Papua belum punya pemimpin kharistimak sekualitas Theis H Eluay. Setelah Theys, tidak ada lagi pemimpin kharismatik dan pemersatu seperti beliau. Benny Wenda belum bisa disamakan kharismanya dengan Theys.

Tanpa pemimpin kharismatik, pengorbanan politik Vanuatu untuk melihat terjadi United diantara faksi-faksi perjuangan orang Papua, menjadi tidak kesampaian.

Selain faktor ketiadaan pemimpin kharismatik, kasus penyanderaan Pilot Susi Air, Philip M. Merthenz adalah faktor paling dominan saat ini, yang akan sangat menentukan status oberser ULMWP di forum MSG akan dievaluasi kembali.

Benny Wenda diharapkan bisa memimpin ULMWP seperti Teungku Hasan Muhammad di Tiro atau Hasan Tiro memimpin GAM di Aceh, dari tempat pengasingannya di Swedia. Hasan Tiro sekali keluarkan perintah atau himbauan, seluruh sayap militer GAM di wilayah operasi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), akan langsung dengar, taat dan lakukan.

Posisi Benny Wenda, yang berdomisili di Inggris, diharapkan memiliki “legitimacy power” seperti Hasan Tiro oleh negara Vanuatu. Namun dalam kasus penyanderaan Pilot Susi Air, terlihat Benny Wenda memiliki posisi tawar yang sangat lemah dihadapan Egianus Kogoya, pemimpin KKB Nduga. Terlihat ULMWP sebagai wadah koordinasi, tidak mampu merangkul TPN OPM dalam proses UNITED yang diharapkan Vanuatu dan forum MSG.

Tanpa ada persatuan diantara ULMWP dan TPN OPM, status observer ULMWP akan dievaluasi kembali dalam KKT MSG tahun 2023 ini. Bisa juga dicabut atau dibatalkan status observer, apabila sandera belum juga dibebaskan, atau ancaman eksekusi sandera oleh Egianus Kogoya jadi dilaksanakan.

Kasus penyanderaan Pilot Susi Air menjadi bumerang politik dan keamanan bagi ULMWP saat ini. Karena pada akhirnya, Vanuatu sadar bahwa pengorbanan politiknya selama ini untuk melihat terbentuk United diantara para faksi perjuangan, menjadi sia-sia dan tidak dihargai oleh ULMWP dan TPN OPM.

Atas nama solidaritas Melanesia, uang rakyat Vanuatu yang masih hidup miskin dan lapar, dipakai untuk membiayai gerakan Papua Merdeka. Namun cost politik yang mahal tersebut, tidak dihargai dan diapresiasi dengan baik. Perhatian dan kepedulian itu ada batasnya. Kapan batasnya? Ketika orang yang dibantu, tidak menghargai dan menghormati bantuan tersebut dalam bentuk sikap dan tindakan.

Suatu catatan ringan dari kaki Gunung Merapi Yogyakarta, medio awal Juli 2023.

Oleh : Marinus Mesak Yaung

Dosen Universitas Cenderawasih.

Tinggalkan komentar