Oleh anak bangsanya sendiri, dia diketawain, dihina, direndahkan, dibilang bodoh, planga plongo, firaun, bajingan tolol, dan segala bentuk ujaran kebencian dan permusuhan lainya. Namun dengan kerendahan hati dan rasa cinta yang besar kepada rakyatnya sendiri, dia berkata saya menerimah semuanya ini. Saya bukan siapa – siapa. Saya hanya manusia biasa yang hanya mau bekerja, bekerja dan bekerja untuk memajukan dan memakmurkan bangsa dan negara saya Indonesia.
Inilah sedikit gambaran dari karakter mulia Presiden Joko Widodo. Seorang pemimpin dan negarawan, yang memimpin dengan contoh dan keteladanan.
Dengan karakter kepemimpinan Presiden Jokowi seperti ini, sengatlah pantas kalau Tuhan Allah muliakan hambanya ini di mata komunitas internasional.
Pernyataan ini bisa dibenarkan dengan merujuk pada pelaksanaan KKT Asean di Jakarta dan KTT G-2O di India. Dua agenda penting internasional yang berlangsung dalam waktu yang hampir bersamaan di bulan September 2023.
Pada perhelatan G-20 summit tahun ini, Perdana Menteri India, Narendra Modi sebagai tuan rumah KTT G-20, ketika menerimah Presiden Jokowi di Bharat Mendapat, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, pada hari sabtu pagi, 9 September 2023, Narendra Modi menyambut dengan mengucapkan ” Welcome my best friend, your leadership has been inspired us to serve as a host at the G20’s presidency. “
Pemimpin dan masyarakat India sangat mengagumi Presiden Jokowi dan menjadikan kepemimpinan Presiden Jokowi sebagai inspirasi bagi mereka.
Presiden Jokowi kemudian bersama delegasi diantar menuju ruang pertemuan G20 Summit hari pertama. Presiden Jokowi disiapkan tempat duduknya tepat disamping President Joe Biden. Dalam diplomasi internasional, tempat duduk seseorang dalam perundingan atau pertemuan internasional, sangat menentukan posisi kekuasaan orang tersebut dan pengaruhnya dalam percaturan politik internasional.
Dengan ditempatnya posisi Presiden Jokowi bersanding dengan Presiden AS, merupakan bentuk pengakuan Perdana Menteri Narendra Modi atas posisi Indonesia saat ini yang telah memperoleh ” International Trust ” dalam percaturan geopolitik global.
Dengan kesuksesan kepemimpinan Presiden Jokowi sehingga Indonesia mendapat international trust dari komunitas global, terutama dari negara – negara maju, maka Indonesia telah tampil sebagai kekuatan hegemoni baru di kawasan Indo – Pasifik.
Inilah alasan paling mendasar Perdana Menteri Modi tempatkan kursi Presiden Jokowi bersanding dengan kursi Presiden Joe Biden. Dan juga tentu dengan tema KKT G-20 India yakni ” One Earth ” Perdana Menteri Modi ingin bermitra strategis dengan Presiden Jokowi untuk menciptakan Kawasan Indo – Pasifik dan seluruh kawasan dunia, sebagai rumah bersama. Rumah yang aman dan damai untuk dihuni bersama oleh seluruh umat manusia.
Presiden Jokowi merespon kemitraan strategis dengan India untuk mewujudkan visi ” One Earth ‘ dengan menyerukan secara tegas dan lantang dihadapan Joe Biden, Xi Jinping, dan para pemimpin negara – negara G – 20, untuk segera menghentikan penerapan prinsip ” Civis Pacem Para Bellum ” demi mewujudkan perdamaian dunia.
Perang sebagai instrumen diplomasi internasional sudah harus dihentikan. Negara – negara maju G – 20 juga ditegaskan Presiden Jokowi harus komitmen dengan janjinya untuk mewujudkan equality dan prosperity. Bukan sekedar retorika dan hanya diatas kertas.
Selain India, kepemimpinan Presiden Jokowi juga menginspirasi negara – negara Melanesia. Pada KKT Asean ke – 43 di Jakarta, 18 negara kawasan Pasifik mengutus delegasinya untuk hadir. Delegasi negara – negara regional sub – Melanesia, sangat terinspirasi dengan ” Spirit Asean Ways ” yang ditampilkan Indonesia dalam konsep ” Asean Matters : Epicentrum of Growth. ” Delegasi negara – negara Melanesia ingin membangun hubungan kemitraan yang lebih strategis lagi dengan Indonesia dan Asean.
Isu Papua sebagai ” kerikil dalam sepatu ” hubungan diplomatik Melanesia dengan Indonesia, ingin segera diselesaikan. Delegasi negara – negara Melanesia akan datang ke Papua. Akan melihat langsung keadaan Papua di era Presiden Jokowi. Delegasi Melanesia ingin selesaikan isu negatif Papua dengan semangat ” Asean Ways spirit ” dan mendukung posisi Indonesia atas isu Papua.
Inilah salah satu hasil yang dicapai dalam KKT Asean ke – 43 di Jakarta, dalam konteks Inspirasi kepemimpinan Presiden Jokowi yang mengubah persepsi keliru negara – negara Melanesia terhadap hubungan Jakarta dan Papua.
Akhir kata, international trust yang dimiliki Indonesia di era kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini, telah menjadi ” national power ” yang menginspirasi komunitas global, Indo – Pasifik dan kawasan sub – regional Melanesia.
Oleh : Marinus Mesak Yaung
Universitas Cenderawasih Papua.
