๐—๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—ฃ๐—ถ๐—น๐—ถ๐—ต “๐—ฅ๐—ฎ๐—ท๐—ฎ – ๐—ฅ๐—ฎ๐—ท๐—ฎ ๐—ž๐—ฒ๐—ฐ๐—ถ๐—น” ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ท๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ ๐—ž๐—ฒ๐—ฝ๐—ฎ๐—น๐—ฎ ๐——๐—ฎ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ต ๐——๐—ถ ๐—ง๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐—ต ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฝ๐˜‚๐—ฎ

Seorang pendeta senior pagi ini telpon saya, dan ajak diskusi tentang standar Alkitab tentang pemimpin Papua di kursi Gubernur, Bupati dan Walikota.

Dia mengeluh tentang kota Jayapura yang seharusnya menjadi barometer ” Manfaat Otsus untuk orang asli Papua, ” namun hasilnya orang asli Papua termarginal dan penataan kota amburadul. Pembangunan yang tidak ramah lingkungan, membuat kota Jayapura tinggal tunggu waktu tenggelam oleh air dan sampah rumah tangga dan pabrik.

Saya hanya diam mendengar. Lalu kami tiba pada diskusi terakhir. Kesimpulannya kesalahanya bukan kepada pemimpin, tetapi kepada kita yang telah percaya dan milih mereka sebagai pemimpin di tanah Papua.

Papua bermasalah bukan karena Presiden Jokowi atau Jakarta. Papua terus bermasalah dan berkonflik karena kita salah pilih pemimpin. Kita telah memilih ” raja – raja kecil ” di Papua selama 20 tahun otsus Papua.

Karena kita salah pilih, hasilnya orang Papua terus hidup dalam lingkaran kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan. Kurang lebih 20 tahun Otsus, hanya menghadirkan neraka di tanah Papua.

Raja – raja kecil ini, yakni Pejabat dan elit Papua, hidup dalam pesta pora uang dan kemewahan selama 20 tahun otsus Papua. Rakyat Papua tetap miskin dan mati kelaparan. Di beberapa kabupaten, penyakit gizi buruk, busung lapar, pelayanan kesehatan yang buruk, telah merengut ribuan nyawa orang Papua, dari bayi, anak – anak, hingga orang dewasa.

Raja – raja kecil ini, mereka tidak merasa bersalah dan berdosa dengan keadaan ini. Bahkan mereka merasa sukses memimpin daerahnya sebagai raja kecil. Perilaku seperti ini, adalah perilaku yang ada rujukannya di Alkitab. Iblis itu datang, hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasahkan ( Yohanes 10 : 10 ).

Para pejabat dan elit politik di parlemen lokal Papua, yang kebiasaan suka mencuri uang atau mengambil lebih dari yang bukan haknya, adalah raja – raja kecil utusan lubang neraka yang harus dihentikan syawat kekuasaannya.

Orang Papua tidak boleh memilih raja – raja kecil untuk duduk di kursi Gubernur, Walikota, dan Bupati. Mereka adalah para koruptor yang harus dihukum dengan tidak memilih mereka. Jangan biarkan tanah Papua menjadi lautan neraka besar lagi untuk. 20 tahun ke depan.

Meskipun para calon kepala daerah ini, mengaku diri orang Kristen, anak injil, anak adat, atau apapun permainan kotor politik identitas yang menjadi atribut politik dia, untuk merebut simpati kita, ๐—ท๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐˜๐—ถ๐—ฝ๐˜‚. ๐—ž๐—ฎ๐—ฟ๐—ฒ๐—ป๐—ฎ ๐—ถ๐—ฏ๐—น๐—ถ๐˜€ ๐—ท๐˜‚๐—ด๐—ฎ ๐—ฏ๐—ถ๐˜€๐—ฎ ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐˜†๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ฟ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐˜€๐—ฒ๐—ฏ๐—ฎ๐—ด๐—ฎ๐—ถ ๐—บ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐˜ ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด, kata Firman Tuhan.

Sudah cukup 20 tahun, otsus Papua dengan uang trilyunan rupiah yang melimpah, dengan hasil, ๐—ป๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ ๐—ฑ๐—ถ ๐—ฏ๐˜‚๐—บ๐—ถ ๐—ฐ๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐˜„๐—ฎ๐˜€๐—ถ๐—ต. Otsus Papua ๐˜†๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐˜€๐—ฒ๐—ต๐—ฎ๐—ฟ๐˜‚๐˜€๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐—ฏ๐—ถ๐˜€๐—ฎ ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ต๐—ฎ๐—ฑ๐—ถ๐—ฟ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐˜€๐˜‚๐—ฟ๐—ด๐—ฎ ๐—ฑ๐—ถ ๐˜๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐—ต ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฝ๐˜‚๐—ฎ, iblis mencuri kesempatan itu.

Mari kita hentikan rencana Iblis untuk Papua 20 tahun ke depan. Jangan lagi kita memilih raja – raja kecil, kelompok tikus berdasi menjadi pemimpin di tanah Papua.

Oleh : Marinus Mesak Yaung

Pendeta dan Dosen di Sentani, Papua.

Tinggalkan komentar